This blog is dedicated to support friendships and communication between SMA Negeri 3 Tangerang Selatan Indonesia and Castlemaine Secondary College Australia through educational cooperation

Sunday, April 25, 2010

Homestay

Oleh: Herli Salim
Mediator Sister School

Homestay berasal dari dua kata “home” dan “stay”. Secara harfiah artinya “tinggal/menetap di rumah”, dalam kegiatan sister school hal ini bermakna tinggal bersama dalam kurun waktu tertentu di rumah keluarga Australia. Dengan menjalani homestay anda akan mengalami secara langsung bersentuhan dengan budaya Australia, sehingga anda akan mengasah kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris dan meningkatkan pemahaman kebudayaan Australia. Dalam kegiatan sister school biasanya sekolah Australia sudah memiliki keluarga yang menyatakan kesiapan untuk menerima siswa Indonesia untuk tinggal bersama keluarganya, keluarga ini dinamakan “host family”. Guru Australia akan memasangkan (pairing) anda dengan siswa Australia. Kriteria pemasangan sangat baik bila sudah ada hubungan korespondesi sebelumnya, bila tidak sepenuhnya akan ditentukan oleh guru Australia. Selama anda melakukan pertukaran pelajar anda akan membayangi (shadowing) siswa Australia. Berangkat ke sekolah, belajar di kelas dan dan pulang dari sekolah bareng dengan pasangan anda. Anda akan tinggal di host family yang tentu saja memiliki budaya yang berbeda dengan kebiasaan keluarga anda di Indonesia. Ada beberapa hal yang hendaknya dapat menjadi pegangan supaya tidak terjadi salah paham.

Kemandirian

Siswa peserta sister school hendaknya mandiri. Ketika anda tinggal homestay buang jauh-jauh kebiasaan anda jadi anak mamih, yang segalanya bisa selesai dengan berteriak memanggil pembantu: Bibi…! Maka semua keperluan anda akan segera siap. Kemandirian ditunjukan dalam hal menyiapkan kepentingan sendiri seperti menyiapkan makan, cuci piring, atau bila makan malam dan host family masak maka anda harus menawarkan diri untuk ikut membantu karena pada umumnya keluarga di Australia tidak terbiasa mempekerjakan pembantu rumah tangga. Anda harus pro-aktif dan oleh karenanya mesti bertanya pada host family: “What can I do for you, madam?” “ Do you need help?” “Do you need a hand?”. Atau bila makan pagi: “How can I prepare my meal?” Selesai makan jangan lupa cuci piring, syukur-syukur kalau anda mau bantu nyuci peralatan dapur. Bangun tidur mesti segera rapihkan tempat tidur. Kalau anda merasa bangun lebih awal karena harus solat subuh maka hendaknya anda tidak ribut sehingga bisa membangunkan anggota keluarga.

Hemat Air

Di Kota Melbourne sedang diterapkan hemat air (water restriction). Saat ini sudah stage 4a artinya air tidak bisa dipakai untuk mencuci mobil dan menyiram taman sembarangan. Tanaman disiram dalm waktu tertentu, malah ada jadwalnya. Bila anda mandi jangan berlama-lama di shower, efektifkan dalam penggunaan air, mandi yang cepat biasanya cukup 5 menit saja. Orang Indonesia terkenal boros dalam menggunakan air. Bila anda berwudlu anda juga harus tampak elegan, untuk menujukan hal itu jangan sampai mengangkat kaki masuk wastafel. Cukup kaki diusap saja pakai tangan yang sudah dibasuh air. Usahakan juga jangan banyak ciparatan air di lantai. Gunakan tissue untuk mengeringkan air tersebut. Penggunaan toilet seat juga jangan sampai banyak cipratan air ke lantai gunakan yang sebersih dan sebaik mungkin. Usahakan toilet selalu kering dan bersih setelah anda gunakan. Keluar kamar mandi harus sopan, berpakaian rapih. Jangan sampai anda keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang anda lilitkan di pinggang. Aduh…porno deh!

Cenderamata

Orang Australia senang juga diberi cenderamata. Apalagi yang sesuai dengan kegemaran mereka. Rata-rata mereka senang terhadap corak etnik atau yang asli Indonesia. Bahan seperti taplak meja, bed cover, batik, kain kebaya yang berkualitas tinggi sangat mereka sukai. Atau cenderamata yang bergaya anak muda seperti kaos , topi, pulpen, yang khas etnik Indonesia. Cenderamata berunsur kain mudah membawanya karena packingnya gampang. Imigrasi akan menolak souvenir yang terbuat dari unsur kayu atau kulit karena dianggap membawa potensi penyakit yang bisa merusak alam Australia. Bila mau membawa souvenir yang mengandung unsur ini anda harus isi “declaration form” (form deklarasi) di pesawat sebelum anda mendarat dan di bandara anda masuk jalur “declaration” nanti barang tersebut akan diperiksa oleh petugas imigrasi. Cenderamata dapat anda berikan ke host family dan ke teman anda ketika anda tiba di rumah atau ketika anda melakukan perpisahan.

Kegiatan host family

Bila host family ada kegiatan piknik dan mereka mengajak anda, maka jangan menolak. Bahkan lakukan loby kepada teman pasangan Australia anda / anak host family, kalau-kalau anda mesti sharing dalam pembiayaan. Bila host family berkebun anda juga ada baiknya membantu sambil mengakrabkan diri berkebun ala Australia. Pokoknya anda harus aktif. Biasanya anda pergi dan pulang sekolah dijemput bareng dengan anak host family. Oleh karena anda yang ikut ke mobil mereka maka anda yang harus sigap cepat masuk mobil. Jangan anda yang ikut tapi host family malah lama menunggu anda. Bila tidak ada jemputan maka anda harus siap membeli karcis Metcard atau Myki . Silakan tanya pada pasangan anda mengenai hal ini. Jadi anda mesti mengembangkan etika sensitive: apa yang membuat host family bisa senang ke anda atau anda mesti ngerti perasaan mereka tanpa mereka harus mengatakan pada anda. Ingat lho, anda itu duta bangsa!

Dimanapun anda ditempatkan oleh guru Australia maka harus anda terima dengan rela hati. Alam dan tata cara hidup Australia sangat berbeda dengan Indonesia. Apapun yang anda temukan harus anda maknai secara bijaksana bahwa untuk hal itulah anda melakukan home stay dan anda mesti memetik hikmah tertinggi dari kegiatan ini (HS. 2010).

Thursday, February 18, 2010

Persiapan bila mau ke Australia



Tulisan ini akan memfasiltasi sekolah yang berniat untuk mengirim siswanya ke Australia. Semua yang dibahas di artikel ini adalah hal-hal yang seyogyanya dapat anda siapkan di Indonesia, terutama menjelang kebeberangkatan anda. Banyak hal yang mesti disiapkan namun tulisan ini hanya mau membahas yang essensial saja. Hal ini akan meliputi komitmen kegiatan, pembuatan paspor, pelaporan ke Sekertariat Negara/Diknas Jakarta, pemesanan tiket, dan persiapan keberangakatan.

Komitmen Kegiatan

Sekolah Indonesia yang saat ini sedang menjalin atau sudah ada kontak dengan sekolah Australia dapat memenuhi kriteria untuk melakukan persiapan students exchange /pertukaran pelajar dan bisa melakukan persiapan keberangkatan ke Australia. Keberangkatan ke Australia merupakan kegiatan belajar bukan piknik atau tour. Para peserta akan ditempatkan di rumah orang tua siswa Australia (Host family). Bilamana tidak terdapat host family, maka peserta hendaknya menyiapkan diri untuk tinggal di hotel/hostel/apartemen. Selama berada di Australia, mereka akan belajar di sekolah Australia dengan cara membayangi siswa Australia (shadowing).

Orang Australia pada umumnya sangat memegang teguh komitmen (janji). Janji mereka adalah sesuatu yang harus mereka bela dengan sekuat tenaga untuk dikerjakan. Misalnya, bila mereka mau menyatakan akan datang ke Indonesia saat liburan, maka secara perlahan-lahan mereka berpikir dan bertindak dan menyiapkan diri supaya janji mereka itu bisa dilakukan. Mereka tidak mengenal perubahan yang mendadak karena ada sesuatu yang lebih penting (kecuali ada post major/kejadian bencana). Apalagi sampai membatalkan janji mereka. Bagi mereka sesuatu yang datang belakangan setelah janji mereka, maka akan mereka tolak, atau mereka akan mengurutkan hal itu. Bagi kebanyakan orang Australia tidak ada yang namanya last minute change (perubahan mendadak). Semuanya, serba terencana dan dikerjakan secara bertahap. Nah, bagaimana dengan orang Indonesia? Tentu, anda harus menyiapkan diri dan menyesuaikan mental anda seserasi mungkin dengan mereka.

Komitmen yang harus anda katakan ke orang Australia adalah: kapan anda mau datang ke Australia? Karena ini acara students exchange, kedatangan anda harus saat ada pembelajaran di Australia. Kedatangan anda biasanya dimanfaatkan untuk melatih siswa Australia sebelum mereka ujian lisan Bahasa Indonesia. Sistem periode belajar di Australia berdasarkan term. Satu term sama dengan tiga bulan masa belajar. Jadi satu tahun akademik/pelajaran ada empat term. Berikut ini pembagian term di Australia:

Term 1: 2 February – 3 April

Term 2: 20 April – 26 Juni

Term 3: 13 Juli – 18 September

Term 4: 5 Oktober – 18 Desember

Lebih lanjut tentang hal ini silakan baca:http://smansarob.blogspot.com/2009_05_01_archive.html

Jadi, anda mesti menentuklan kapan (term berapa anda akan datang ke Australia?).

Pembuatan Paspor

Paspor merupakan KTP atau tanda pengenal bagi orang yang berpergian secara internasional. Anda bisa membuat paspor di Kantor Imigrasi Indonesia terdekat. Silakan anda mulai mencari dimana hal itu ? Ada dua jenis paspor: dinas(warna biru) dan bukan dinas(warna hijau). Paspor dinas biasanya biayanya lebih murah, sedangkan paspor non dinas ada tarifnya. Untuk bisa membuat paspor dinas biasanya harus ada dokumen resmi, misalnya surat undangan dari Australia atau surat tugas dari sekolah atau dari departemen pendidikan setempat. Paspor dinas tidak dikenakan biaya oleh keduataan Australia ketika mengajukan visa, sedangkan paspor non dinas anda harus membayar sesuai ketentuan mereka. Paspor dinas tidak membayar biaya fiskal karena anda melakukan tugas dari Negara, untuk itu usahakan memiliki keterangan bebas fiskal dari Setneg via Diknas Jakarta. Paspor hijau anda mesti bayar biaya fiskal kecuali anda punya kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pembuatan paspor perlu waktu sekitar satu bulan, juga pengajuan visa perlu waktu sebulan. Pengajuan visa baru bisa dilakukan bila paspor sudah ada. Nah, kan betul… semua perlu jenjang waktu. Tidak bisa main dadakan!

Pelaporan ke Sekertariat Negara/Diknas Jakarta

Seperti sudah dikatatakan di atas, anda sebaiknya menggunakan paspor dinas saja. Biaya lebih hemat dan ini kegiatan formal sekolah. Anda mesti lapor ke Setneg/ Diknas Jakarta. Hubungi Biro Kerjasama Luar Negeri Diknas di Senayan Jakarta. Mengurus surat ke kantor ini perlu tenaga ekstra dan biaya. Anda mesti harus siap cape, stress bulak-balik mengecek, makanya mesti jauh hari. Perlu waktu yang cukup. Jangan mendadak. Sebaiknya anda sudah punya tanggal kapan ke Australia, sehingga sekolah Australia bisa segera membuatkan undangan untuk anda. Undangan ini akan sangat bermanfaat baik untuk ke Setneg maupun ke Kedutaan Australia ketika anda mengajukan visa. Visa atau surat ijin masuk ke Negara tertentu diberikan oleh kedutaan bila anda memiliki dokumen perjalanan yang lengkap, resmi, dan bertujuan. Khusus untuk masuk Australia undangan sekolah Australia akan sangat bernilai dan terpercaya sekali di mata Kedutaan Australia. Ini bahkan akan melancarkan pembuatan visa anda!

Pemesanan tiket

Pemesanan tiket mesti juga diselenggarakan sejak awal. Anda bisa menghubungi travel agen/biro perjalanan. Tanyalah kapan penerbangan lagi sepi (low season) sehingga tiket jadi murah. Ini biasanya saat bukan libur. Lihat pembagian term di atas. Hindari pemesanan tiket saat libur (peak season) karena harga tiket akan mahal. Anda bisa terbang langsung ke Melbourne bila menggunakan Garuda Indonesia Airways, atau ada ada juga Garuda yang ke Melbourne via Denpasar/Bali. Sebaiknya, pesanlah tiket yang penrbangan langsung (direct flight) Jakarta – Melbourne. Pesan dan lihat-lihat dulu ke biro perjalanan boleh-boleh aja. Anda re-booking /pesan ulang bila anda belum dapat visa. Lagi-lagi mesti sejak awal ajukan visa jangan mepet. Bisa stress!

Persiapan keberangakatan

Grup siswa yang akan berangkat hendaknya sudah diberi arahan oleh sekolah. Apa dan bagaimana hidup di Australia sebagai duta bangsa. Apa yang boleh dan tidak boleh. Ini diberikan hendaknya jauh hari sebelum keberangkatan ke Australia. Bahkan sebaiknya para siswa berlatih diri kesenian/ tarian/ untuk dipentaskan di Australia. Persiapan yang harus dilakukan secara pribadi adalah: ada dua tas. Satu tas akan masuk ke bagasi pesawat. Berat tas ini maksimal 20 kg. Berilah label pada tas ini: nama, dan alamat anda di Australia (gunakan alamat Konsulat RI di Melbourne). Satu tas lagi akan anda bawa ke kabin pesawat. Tas ini akan disimpan dekat tempat duduk anda di kabin. pesawat. Taruhlah barang pribadi yang mau anda pakai di tas ini. Tapi jangan bawa barang cairan, silet, gunting, cutter dll. Ini dilarang!!! Berat tas ini maksimal 8 kg. Jangan lupa siapkan map dokumen dan alat tulis di tas ini. Anda akan banyak menggunakan pulpen untuk pengisian dokumen selama dalam perjalanan. Anda sudah seharusnya selalu taat pada pimpinan rombongan. Anda tidak disiplin maka rombongan akan kena akibatnya, bahkan penerbangan akan kena akibat kelakukan anda. Sebaiknya tas kabin anda beri identitas juga. Hal ini untuk memudahkan identifikasi.

Nah, itu hal yang prinsip dan esensial. Hal lain yang lebih rinci dapat berhubungan dengan Guru Koordinator anda atau email saya di: herli_slm@yahoo.com.

Selamat merencanakan kegiatan, semoga lancar dan kesampaian, semoga selamat ketika berangkat begitupun ketika pulangnya. Yes !!! ( Kiriman: Herli Salim-Mediatior)

Saturday, January 23, 2010

Pertukaran Pelajar Australia-Indonesia

FOREWORDSumber DETIK
Babel
- Satu bulan bukan waktu yang cukup untuk mengenal Indonesia. Apalagi negara ini banyak memiliki aneka budaya, suku, dan kekayaan alam yang menakjubkan.

Demikian yang disampaikan, Brent (23), pelajar asal Australia yang kebetulan bisa merasakan hidup sebulan di Desa Matras, Sungai Liat, Bangka Belitung. Ia adalah salah satu dari 18 pelajar Australia yang mengikuti Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP). Program ini diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

"Saya harus kembali ke Indonesia karena satu-dua bulan tidak cukup," ujar Brent saat berbincang-bincang dengan detikcom di Desa Matras, Sungai Liat, Babel, Rabu (18/1/2010).

Banyak cerita yang terukir dalam satu bulan. Brent tak bisa menceritakannya satu persatu.

"Saya suka pantai dan orang-orangnya begitu ramah," ungkap Brent.

Tapi, Brent mengaku sulit mendapatkan air bersih di Bangka. "Makanya kami teman-teman AIYEP membuat sumur untuk warga," tambahnya.

Lain halnya dengan, Jenna Harrington, bule asal Adelaide ini mengaku sangat betah tinggal bersama keluarga angkatnya di Desa Air Anyir, Sungai Liat, Babel. Baginya, Indonesia sudah seperti rumah kedua.

"Sayangnya, di sini listrik belum semua bisa. Jadi kalau malam gelap sekali," terangnya.

Jenna merasa tak cukup memberikan sesuatu untuk warga Desa. Pasalnya, Desa Air Anyir masih memerlukan bantuan terutama soal masalah lingkungan bersih.

"Di sini masih rawan Malaria. Masyarakat masih butuh kesadaran untuk bersih," katanya.

Beda halnya, dengan Wawan. Pemuda asal Mamuju, Sulawesi Barat ini mengaku belum bisa memberikan yang terbaik untuk desa yang ditinggalinya selama 4 minggu. Meski memiliki bekal yang cukup saat bekerja di Australia selama dua bulan, namun pengetahuan tersebut belum tentu bisa diterapkan di desa.

"Beda lokasi beda kebutuhan. Sulitnya kita mengajak warga untuk berubah. Harus ada keyakinan dan waktu yang dicurahkan," jelasnya.

Pengalaman berbagi, belajar, dan bekerja di desa yang cukup terpelosok menjadi pengalaman indah tersendiri bagi pelajar-pelajar tersebut. Sebut saja, Lenny. Gadis asal Papua ini, ingin sekali mengembangkan desanya di Jayapura berbekal pengalamannya di Australia.

"Masih banyak yang harus dibangun dari daerah kami," imbuhnya.

Berangkat dari keinginan untuk lebih mengenal satu sama lain. Pemuda-pemudi Indonesia Australia ini sadar kalau tak mudah memahami budaya bangsa lain. Tapi mereka sedikitnya mengerti, sebagai negara tetangga, Indonesia-Australia harus mempunyai hubungan yang lebih erat di masa yang akan datang.

Setelah di desa, puluhan pemuda-pemudi tersebut akan melanjutkan tugas mereka lainnya di kota Pangkal Pinang. Tentunya, berbeda dengan desa yang mereka tempati selama ini.

Selama sebulan, banyak aktivitas yang mereka lakukan. Mulai dari mengajar bahasa Inggris, memperkenalkan budaya satu sama lain, membuat sumur, memberikan penyuluhan hingga bekerja seperti halnya warga desa.

(Detik:ape/anw)

Sunday, January 17, 2010

Kegiatan Castlemaine Secondary College, Victoria, Australia

SILAKAN KLIK LINK DI BAWAH INI UTK MENGETAHUI KEGIATAN CSC. KEGIATAN YANG LAIN DAPAT DILIHAT DIWEBNYA.

http://www.csc.vic.edu.au/newsletters_&_events.html

Saturday, January 16, 2010

Ibu Simone Bassette di Tangsel 3


Oleh: Yuniati Purnomo, Koordinator Program SBI SMAN3 Tangerang Selatan

Hari ke 1,
Senin 11 Januari 2010
Ms Simone datang di Bandara Soekarno-Hatta Dijemput oleh Bpk. Suherman dkk, diantar ke "Guest house"

Hari ke 2,
08.00 Ms Simone dijemput
08.30 Ms Simone datang di SMAN 3 Tangerang Selatan disambut oleh Kepala Sekolah Bpk. Sujana dan Guru- guru, dan istirahat sebentar di Ruang Kepala Sekolah untuk bertemu dengan Bpk. Dedy Rafidi ( Dinas Pendidikan Tangsel)
09.00 Acara Terlampir
Ms. Simone menikmati sekali persembahan "Tarian Cokek", " Angklung" dan "Tarian Saman" bahkan Ms. Simone mencoba Angklung bersama siswa, Pada saat sesi "Tanya jawab" banyak pertanyaan dari siswa maupun dari kepala sekolah yang datang dan dijawab dengan senang hati
oleh Ms. Simone, Siswa kami juga menitipkan surat untuk siswa kelas X dan XI di CSC .Ms. Simone mengunjungi pelajaran Bahasa Indonesia yang saat itu membaca " puisi" ,beliaupun mencoba baca puisi , Ibu Heni sebagai gurunya.Selesai acara penyambutan dilanjutkan tour ke Taman Mini Indonesia Indah yang katanya beliau ingin ke TMII jika nanti berkunjung ke Indonesia, memang Ms. Simone sangat menikmati keindahan TMII sampai sore diteruskan acara " Makan Malam " di " Ocean Park " Kawasan BSD City Tangerang Selatan

Hari ke tiga
08.00 Saya ( Yuniati), Ibu Wiwin, Ibu Sri ke " Guest House" menjemput Ms. Simone dan temannya Ms.Michelle R untuk diantar ke Kebun Raya Bogor, dan mampir ke rumah kediaman Bpk Sujana untuk menaroh barang bawaan Ms. Simone dan Ms.Michelle yang selanjutnya bersama-sama ke "Kebun Raya "," Museum Zoology", "Museum Anggrek" dan " Istana Batu Tulis" dilanjutkan Makan siang di " Restaurant Gumati " khas masakan Sunda, pulangnya mampir membeli " Roti Unyil " sampai sore perjalanan kami.pulang ke rumah Bpk. Sujana. Malamnya Ms Simone dan Ms. Michelle bersama keluarga Bpk. Sujana menuju Puncak Pas di Bogor untuk makan malam di " Simpang Raya " dengan masakan khas Padang.Pulang jam 23.00, Istirahat .

Hari ke 4
04.30 dari Bogor diantar ke Terminal Bus Damri dengan tujuan " Bandara Soekarno Hatta", Ms Simone dan Ms. Michelle meneruskan perjalanan ke Kalimantan, Akhirnya kami Warga SMAN 3 Tangerang Selatan mengucapkan Selamat jalan sampai jumpa lagi untuk Ms. Simone dan Ms.Michelle.Waduh sedih rasanya pada saat perpisahan (YP.2010)

Thursday, January 7, 2010

Selamat Datang Ibu Simone Bassett


Selamat datang kami ucapkan kepada Ibu Simone Bassett dari Castlemaine Secondary College, Castlemaine, Victoria Australia. Ia akan berada di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan pada hari Selasa, 12 Januari 2010. Acara Bu Simone selama berada di Nipam dikoordinasikan oleh Bu Yuniati dan Bu Aan. Ayo segenap warga Nipam sambut duta persahabatan Castlemaine ini. Semoga jalinan sister school antara Castlemaine dan Nipam makin terjalin erat (HS.2009).

Friday, December 18, 2009

Pertukaran Pelajar Australia-Indonesia


Program Pertukaran Pelajar SMA
( Oleh Mr Lester Lavinson dan dipandu oleh Dr. Ahmad Sofyan Ruky, 15 Desember 2009, bertempat di SMA Negeri 2 Kota Tangsel)

Penulis: Yuniarti Purnomo - Ketua Program RSBI-SMA Negeri 3 Kota Tangsel

Program pertukaran pelajar SMA Australia - Indonesia diselenggarakan oleh IndoAusty LTD - Indonesia Australia Educational and Cultural Exchange untuk perhimpunan persahabatan Australia Indonesia, di negara bagian Victoria. Kegiatan ini dibawah naungan Australian Indonesian Association-Victoria (AIAV).

Karakteristik
1.a Pertukaran pelajar dalam konteks ini adalah :
- Sejumlah pelajar Australia mengikuti program sebagai siswa tamu di beberapa daerah dan sekolah yang dipilih dan bersedia menampung mereka.
-. Sejumlah pelajar Indonesia mengikuti program , di sekolah-sekolah di negara bagian Victoria, Australia sebagai siswa tamu
-. Status mereka adalah siswa tamu dibatasi selama 6 minggu atau 45 hari.

1.b Lama dan saat pertukaran
- Lama 45 hari kalender
- Pertukaran dilakukan besamaan dg saat liburan kedua negara
- Pelajar Aus berada di Indonesia antara awal des sampai pertengahan Januari tahun berikutnya
-. Pelajar Indonesia akan berada di Aus antara pertengahan Juni sampai akhir Juli

2. Program Pertukaran Pelajar telah berjalan di Jogjakarta selama 2 kali, tetapi dari Indonesia ke Aus belum pernah.
3. Pelajar yang boleh ikut dalam Program ini adalah pelajar kelas X atau XI
4. Tujuan pertukaran pelajar yaitu untuk memberi kesempatan kepada pelajar untuk memehami nilai budaya masing-masing dan membangun
persahabatan dan saling memiliki pengertian.
5. Yang bertanggung jawab di Australia adalah IndoAusty Ltd ( salah satunya Mr. Levinson , sebagai direkturnya) Language Course, untuk daerah
lainnya baru dicari untuk itu Tangerang Selatan siap menerima tamu pelajar dr Australia.
6. Di Jogjakarta Indonesia ditangani oleh "Pandu Indonesian
7. Pemilihan wilayah, yang memiliki budaya khas dan akses ke jalur penerbangan bisa langsung.
8. Pemilihan orang tua angkat dipilih oleh sekolah, harus memiliki anak sebaya dan jenis kelamin sama.
Pembiayaan
1. Orang tua pelajar Australia membayar biaya tiket pesawat antara Indonesia-Australia. Biaya hidup (untuk orang tua angkat) dan biaya untuk kegiatan di sekolah dan wisata-wisata
2. Orang tua pelajar Indonesia membayar biaya tiket pesawat, tes kesehatan, biaya visa, airport tax, keperluan pribadi lainnya (biaya sekolah dan orang tua angkat tidak perlu bayar)
3. Para pelajar harus di jemput di bandara. khusus untuk pelajar australia harus ada yang mengurus waktu transit di Bali( kalau pesawat harus transit di B)ali

Sekilas tentang pertukaran pelajar.
semoga bermanfaat (YP. 2009)